-mungkinkah kita dapat memprediksi masa depan? atau apakah masa depan itu sesuatu yang acak dan tidak teratur? apakah segala sesuatu yang terjadi di semesta ini tidak beraturan? apakah term jawa "ndilalah" memang terjadi? kebetulankah? atau memang terencana?-
Jawaban pertanyaan tersebut pertamakali dijelaskan secara ilmiah oleh Newton memalui bahasa matematikanya dalam menjelaskan pergerakan benda-benda langit. teori gravitasi. kemudian dilanjutkan oleh Laplace dari Sorbonne yang menyatakan bahwa jika pada suatu waktu posisi dan kecepatan suatu benda diketahui, maka kecepatan dan posisi benda tersebut pada waktu yang lain dapat dihitung dan dijelaskan.. yang artinya masa depan dapat dihitung. pada kenyataannya perhitungan ini menjadi sangat rumit karena begitu banyak variabel yang terlibat. terlalu kompleks.. belum lagi adanya fenomena Chaos..yang penjelasan populernya adalah bahwa kepakan sayap kupu-kupu di Amazon dapat menjadikan badai di California dan kepakan sayap berikutnya akan membuat banjir di India..
Kalau matematika (kalkulus) dapat menjelasakan hampir sebagian besar fenomena fisika dalam tataran teori, maka bagian yang tak terjelaskan adalah milik chaos. dapat dikatakan bahwa chaos adalah pasangan dari kalkulus, pasangan serasi yang mesra dan tak terpisahkan.
Dalam ruang 2 atau 3 dimensi, chaos terwujud dalam bentuk fraktal. suatu bangun geometri komplek yang walaupun diambil satu bagian kecil sebagai sampel untuk dijelaskan tetap tidak akan mengurangi kompleksitasnya.bentuk tiap bagian pembentuknya sama dengan bentuk keseluruhan bangun tersebut; suatu bangun yang teratur dalam keacakannya atau acak dalam keteraturannya. contoh populernya adalah "Mandelbrot set". contoh alaminya adalah jagat semesta ini. bahwa galaksi dikelilingi oleh bintang, bintang dikelilingi oleh planet sampai dengan atom yang intinya adalah nukleus dan dikelilingi elektron. nulkeus sendiri terdiri atas proton dan neutron. proton dan neutron pun terdiri dari berbagi macam quark dan gluon. selanjutnya sangat mungkin bahwa quark dan gluon ini juga terdiri dari sesuatu yang lebih kecil. keseluruhan benda-benda fiskik tersebut memiliki keserupaan bentuk, dari galaksi sampai gluon...;fraktal.
Bentuk lain dari chaos adalah chaos dalam waktu. suatu sistem dinamis; sistem yang berubah seiring perubahan waktu. sistem ini terdiri dari variabel dan persamaan gerak atau persamaan dinamis. bentuk ini memiliki kondisi awal atau kondisi inisial yang selajutnya berkembang menuju tahapan kondisi berikutnya. cirikhas dari chaos dalam waktu ini adalah sensitivitas kondisi inisial. sedikit perubahan kondisi inisial akan membuat perubahan yang sangat besar pada kandisi tahap berikutnya.ini yang pertamakali di amati oleh Lorenz dalam peramalan cuaca yang selanjutnya mempopulerkan fenomena efek kupu-kupu diatas. perubahan dalam waktu ini tidak berulang, tidak periodik. terlepas dari kondisi integrabilitas. sistem yang integrabel adalah sistem multi periodik, yang kondisi berikutnya dapan dijelaskan oleh kondisi sebelumnya.contohnya adalah sisten kepler (dua benda langit yang tarik-menarik akibat gravitasi Newton) atau oscilator harmonis multidimensi atau berbagai sistem lain yang dicontohkan dalam sebagian besar buku teks fisika. suatu asumsi fisikawan bahwa alam dapat dijelaskan dengan matematika (integrabel);suatu penyederhanaan, ceteris paribus, yang berdasarkan hubungan linier. sedangkan chaos adalah kompleksitas, sistem dengan multi variabel yang masing-masing berhubungan nonlilier, interdependen, kooperasi dan kompetisi;entropi.
Kembali ke pernyataan Laplace, Heisenberg melanjutkannya, bahwa ada trade off antara posisi dan kecepatan. bahwa jika suatu benda dapat diketahui dengan pasti posisinya, maka kecepatannya menjadi tidak terjelaskan. begitupula sebaliknya. jadi hampir tidak mungkin untuk dapat mengetahui posisi dan kecepatan benda sekaligus dalam waktu bersamaan. ketidakpastian Heisenberg dalam tataran mekanika kuantum. teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Erwin Schroedinger dan Paul Dirac. mereka menyatakan pertikel sebagai fungsi gelombang. besarnya fungsi gelombang menyatakan propabilitas posisi partikel.laju gelombang yang berubah-ubah dari satu titik ke titik berikutnya adalah proxi dari kecepatan partikel. sehingga jika fungsi gelombang pada suatu saat diketahui maka fungsi gelombang pada saat yang lain dapat ditentukan menggunakan persaaman yang dikenal sebagai persamaan Schroedinger. persamaan Schroedinger ini baru menjelaskan fungsi gelombang dari partikel, belum menjelaskan posisi dan kecepatan pertikel sehingga belum dapat menjelasakan masa depan dengan presisi yang baik. baru sebagian yang terjelaskan. bagian yang terjelaskan inipun masih memiliki kelemahan dalam hal alat penjelasnya. hal ini dibuktikan oleh Einstein dengan teori reletivitas umumnya.
Fisikawan klasik masih memisahkan dimensi ruang dan waktu sebagai entitas yang berbeda. dalam teori relativitasnya, Eintein menunjukkan bahwa ruang dan waktu tak dapat dipisahkan sehingga tak mungkin untuk dianalisis secara terpisah. bahwa ruang-waktu dapat melengkung akibat gravitasi, bagaimana gravitasi dari bintang tua yang memadat dan mengerut akibat reaksi termonuklirnya menjadi magnet yang sangat kuat hingga dapat menarik cahaya, bukan hanya membelokkannya. black hole. semua yang masuk dalam medan gravitasinya tak akan dapat melepaskan diri. Juga Stephen Hawking menyatakan bahwa ruang dan waktu berbentuk lengkung dan meiliki worm hole, lubang cacing yang menghubungkan ruang waktu yang terpisah jauh hingga menjadi dekat. tentang dimana lokasi worm hole tersebut, dunno...
Kembali ke black hole,belakangan diketahui bahwa black hole aint so black. dia tidak sehitam itu, tidak benar-benar hampa. karena ternyata bahwa di ruang yang kosong pun masih terdapat pasangan partikel dan anti parikel. segalanya berpasangan, kecuali Sang Pencipta pasangan.
Terkait dengan memprediksi masa depan, Laplace dan penganut determinisme lainnya menunjukkan adanya korespondensi antara kondisi inisial dengan kandisi akhir. adanya black hole membuyarkan gagasan itu. apapun kondisi inisialnya, jika bertemu black hole, maka hasil akhirnya akan sama, yaitu emisi black hole yang berupa partikel atau anti partikel.
Ini baru tentang memprediksi masa depan suatu partikel dalam ruang-waktu yang terkendali. belum lagi memprediksi perilaku manusia yang memiliki kehendak bebas, yang terdiri dari begitu banyak partikel... tentu kumulatif tak terjelaskannya menjadi begitu besar...
Jadi kondisi saat ini memang mempengaruhi masa depan, namun bagaimana pengaruhnya dan seberapa besar, tak dapat dijelaskan oleh manusia sebagai subyek. untuk dapat menjelaskan itu, manusia harus keluar dari sistem semesta, lepas dari hukum-hukum alam yang berlaku..lepas dari sunatullah..mungkinkah?
Keterbatasan inilah yang kemudian menjadikan terminologi jawa ndilalah ada. keterbatasan inilah yang seharusnya menyadarkan manusia bahwa sistem semesta ini dikendalikan oleh sesuatu far beyond our mind.. Allah SWT.
....dan aku masih bermimpi mereka-reka masa dapanku..., menyusun segala variabel yang dapat aku kendalikan untuk meraih mimpi itu sambil berdoa, berharap agar variabel lain yang begitu banyak dan tak dapat aku kendalikan bersinergi dengan harapanku... dan mimpi-mimpi itulah kekayaanku...