fotogenit; sebuah fragmen fiksi


bip,bip,bip,bip...

new message, dari bunga : "mas, tadi pagi jogging di GSP ga?"
reply :"iyah dong, napa?"
bunga :"mas pake kaos lngan panjang digulung sesiku n clana selutut yah?"
reply :"loh, ko kamu tau? kamu disono jg yah? knapa ga nyapa?"
bunga :"iya, tadi aku liat mas, tapi mo nyapa ragu2, tkut slh. jd cm curi2 pandang mas yg lari bkali-kali:P"
reply :"kamu ma syapa?"
thats it, bunga ga bales lagi.


Awalnya, Bejo knalan ma bunga lewat FS, trus janjian kopda. Bejo yang tentuin waktunya. jadi dia pilih minggu pagi sambil dia jogging. tapi karena ketidaksabarannya, saat itu Bejo dan Bunga gagal bertemu. tapi rupanya bunga tuh tipe orang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi. maka terjadilah hal itu.

Bunga tau kebiasaan Bejo jogging tiap minggu pagi di GSP, so she spy on Bejo. mungkin apa yang dia temui tentang Bejo, penampilannya, ga sessuai harapan, jd Bunga memilih untuk tidak menemui Bejo, hanya mengamati dan menilai. Atau mungkin etika bahwa wanita ga boleh seagresif itu, bahkan untuk sekedar menyapa, yang membuat bunga begitu..(itz all bout Jaim things) yang jelas sejak saat itu, bunga mulai menjaga jarak, tidak saling mendahului (emangnya truk di pantura..), jarang sms, dari yang biasanya tiap hari miscall-in Bejo..

Kemarin, dewi fortuna ada dipihak Bejo. malem itu, Bejo dan temen-temen kosnya, rizqi-ing (analog dengan googling, maksudnya makan di warung rizqi) dan there, ada dua orang cewek disitu yang salah satunya terlihat agak familiar bagi Bejo. bunga kah? feeling bejo bilang yah, dia itu bunga. dan buat Bejo, Bunga itu terlihat "cukup indah" walaupun inner beauty-nya belum bisa diindrai. untuk menguji hipothesisnya bahwa cw itu adalah bunga, Bejo telpon dia pake hp temen kosnya sambil dia mangap-mangap kepedesan, dan... benar, she (orang yang oleh Bejo diduga adalah bunga) pick the phone n Bejo heard her voices..

sekarang giliran Bejo yang bingung antara nyamperin dia atau cukup mengamatinya..dan dari tempatnya, Bejo yakin Bunga juga bisa ngeliat dia dengan jelas.., so,:"i wonder did she really not recognize me here or pura-pura ga kenal" pikir Bejo. sbenernya Bejo cuma nunggu bunga tersenyum ke arahnya, maka Bejo bakal nyamperin dia. tapi dia cuek aja. so, Bejo mengurungkan niatnya itu.(saat itu, sisi gelap hati bejo berkata:"huh, siapa elu, kalo sekedar casing, gue bisa beli yang jauh lebih cantik dari lu. ga usah belagu lu!").

Dalam hati Bejo berkata: "outlook"ku emang ga sebagus itu (ga tampan, ga gaul), tapi dia juga ga secantik itu(yang jelas ga bikin aku minder karena cantiknya). lagipula kalo niat awalnya emang berteman, knapa mesti liat-liat casingnya sih? aku bukan tipe orang yang pilih-pilih temen, apalagi pilih-pilih casingnya. jadi aku juga ga suka (lagi pula syapa yang suka?) dijadikan korban pilihan. she treat me that way, so, goodbye”.
“mungkin dia emang ga ber i'tikad baik, bahkan untuk sekedar berteman (mana ada bidadari yang jahat? Lo salah Jo...). Atau mungkin aku yang begitu... yang menganggap diri lebih baik, ekspresi hitamnya hati oleh rasa sombong..(astaghfirullah..., God ampuni aku atas segala prasangka buruk ini atasnya..)”--Bejo sedikit tersadar atas kecerobohan hatinya.

mungkin kalo foto Bejo bisa menangkap segala keburukannya, ceritanya akan lain, dia, bunga, sang bidadari ga akan minta jadi temen Bejo di FS @the 1st place. dan drama itu ga perlu terjadi...
so what gitu loh..?!

Bejo, Bejo...., bersihin dong hati lo, jangan lagi berprasangka buruk kepada orang lain... Padahal cw itu adalah bunga yang indah.. kalau saja bejo tahu, dia akan menyesal sepanjang hayat atas prasangkanya itu.., prasangka yang membuat bejo kehilangan kesempatan sekali seumur hidup untuk mengenal bidadari yang turun ke bumi, untuk sekedar menyapa hidup bejo yang kering kerontang...

Bejo, bejo..., banyak-banyaklah lo berdoa, semoga ada bidadari iseng lain yang mau menyapa hidup lo, yang tersenyum kepada lo. dan lo ga mengulangi kesalahan yang sama..
--


notes:
fotogenic = fotonya lebih bagus dari aslinya, memberikan interpretasi yang bias.
bunga, bukan nama sebenarnya.


--buat yang merasa sebagai bunga, jika dia kebetulan membaca tulisan ini, aku minta maaf atas prasangka buruk itu (dan aku harap memang ini adalah prasangka yang salah). kalaupun benar, smoga bisa memberi pencerahan--

'lil flashback

malam ini,
teringat dia lagi...
makhluk yang pernah kumohonkan padaMU
untuk Kau jaga Ruhnya saat dia tertidur
Kau bimbing melewati pengap malam
menjemput fajar merahMu yang hangat
menjumpai cahaya...

mungkin cinta

saat aku merasa nyaman, tenang dan bersemangat disisi seseorang, aku mungkin menyayangi dia..
saat aku menjadi serba salah, salah tingkah, tak tahu mesti bicara apa saat bersamanya, aku mungkin mencintainya..
cinta adalah bahasa hati, bahasa semesta, bahasa Dia dalam menyapa mahlukNya..
cinta tidak memerlukan kata untuk mengekspresikan diri
cinta yang membuat kita ikhlas bertindak, berbagi duka, bahagia...

demi cinta,
aku akan terus berjuang..

nyanyian hati

seribu rasa berbaur bersama bayangmu
segala kenangan berkelebatan dalam kepalaku
indah...,
seindah senja di arcopodo
dingin...,
sedingin pagi ranu kumbolo

semuanya samar
serasa memandangi petilasan Gie dan Idhan Lubis
dalam pelukan kabut tipis
dengan sebait puisi Sanento Yuliman..
namun sangat nyata
senyata bau belerang yang kuhirup
senyata perih luka kakiku

pikiranku makin jauh mengembara
menyusupi tiap jengkal waktu yang telah kulalui
kawan-kawan yang turun ke jalan
pemilik toko yang membagian kue dan air
teriakan pro reformasi
masih mendengung di telingaku

ah, jalan masih panjang
perjuangan baru dimulai pula
mimpi masih terus dibangun
dan kau adalah bagian dari mimpiku
yang menjadikanku tetap melangkah
meskipun kutahu,
kau tak pernah pedulikanku

cinta, oh cinta...
misteri ilahi yang sempurna
yang mampu membangun jagad
sekaligus mengancurkannya
yang menyejukkan sekaligus membakar hati

cinta, oh cinta...
manis dan pahit
indah menyakitkan
menjadikanku tersenyum
bahagia kadang
satir juga

ANJRIT!!!!!!!!!

progresif per-asa-an

...... entah ini kemajuan atau perkembangan pe-rasa-an atau per-asa-an atau justru kemunduran, yang jelas sandhy barusan ngga ngalamin perubahan mood saat ngeliat foto dia... abis itu baru sadar ada yang berubah...rasa atau asa itu...
seperti terbebas dari kutukan, terbangun dari mimpi buruk, lega....

MMMMEERDEKAAAAAAAAA

ini adalah salah satu momen terbaik dalam hidup sandhy....
saatnya menumbuhkan perasaan itu buat yang laen..., semoga bisa, seharusnya bisa, InsyaAllah..

exhausted

dua hari lagi ujian akhir cawu 2 dan sekarang masih ada kelas dengan begitu banyak tugas..... cape deh.
dengerin andien "nyannyi", sambil nulis-nulis...ahhhhh..
andien yang ini bukan yang artis, dia asisten dosen ekonometri, baru lulus s1, masih nunggu wisuda... walopun suaranya terdengar sama merdunya, sama cantiknya, tapi, tapi, tapi.... aku dah cape...
suaranya cuma terdengar sayup-sayup ditelingaku.. yang lebih enjoy browsing n baca blog temen-temen...
sorry dien, for not giving any attentions n else..

gonnabe a fresh week...

sore ini ke merbabu, ngecamp sampe jum'at...
sabtu sore di ketep pass...
minggu rafting di elo river...
rabu next week ke surabaya...
InsyaAllah.

masih kudu presentasi urban economics, basic econometrics...
Lord help me thru em...

tentang janji...

janji adalah hutang, itu adalah pepatah lama yang bermakna sangat dalam, begitu bijak...
hutang emas dapat dibayar, pun hutang budi. janji, sekali tak ditepati, selamanya tak terbayar karena waktu tak berulang.
itulah mengapa amanah menjadi salah satu ciri dan sifat rosulullah SAW. dan tentu saja seharusnya menjadi sifat setiap muslim.
maka dia (rosulullah SAW) mengajari kita untuk menjawab janji dengan insyaAllah, jika Allah mengizinkan.jelas tersirat makna bahwa satu-satunya alasan suatu janji tidak ditepati adalah jika Allah tidak mengizinkan.jadi segala ikhtiar harus dilaksanakan untuk memenuhi janji, kecuali terjadi apa yang kita sebut sebagi "force major", sesuatu diluar kendali kita.

juga tentang orang yang sering menganggap orang lain berbohong. yang dapat di"tangkap" dari orang seperti ini adalah bahwa dia sering berbohong, sedemikian seringnya sehingga dia menganggap berbohong adalah karakter bawaan setiap manusia sebagaimana dirinya, sehingga kemudian dia sulit untuk mempercayai orang lain.
dan bagaimana menilai seseorang sebagai pembohong atau bukan salah satunya adalah dengan malihat bagaimana dia memandang janji. orang yang menganggap remeh janji-janjinya, mudah mengumbar janji, sangat mungkin bukanlah orang yang amanah, dapat dipercaya.

ini tentang pengorbanan orang yang diingkari janjinya, tentang biaya kesempatan (opportunity cost) yang dikorbankan demi memenuhi janji. misalkan ada dua orang yang berjanji akan bertemu di suatu tempat pada suatu waktu. seharusnya kedua orang tersebut rela mengorbankan waktu pribadi mereka untuk memenuhi janjinya. bahwa tanpa janji itu, mungkin masing-masing orang itu dapat memanfaatkan waktunya bagi kebaikan diri mereka masing-masing, yang nilainya berbeda bagi tiap orang. dengan adanya ikatan janji, kedua orang itu mengorbankan kesempatan yang mereka punya demi harapan kesempatan yang lebih baik dari janji tersebut. namun bila salah satu pihak ingkar, maka orang yang ingkar tidak kehilangan opportunity cost, kesempatan pribadi dia, sementara yang diingkari dirugikan karena kehilangan waktu dan kesempatan... waktu dan tempat yang tepat sesuai kesepakatan para pihak yang berjanji adalah syarat dipenuhinya janji bagi kedua orang tersebut, yang akan memberikan sinergi dan menghasilkan kesempatan yang lebih baik.

opportunity cost inilah salah satu nilai hutang dari janji, nilai dari sisi ekonomi, yang karena sifatnya sebagai fungsi waktu, maka tidak mungkin terulang, tidak mungkin terbayar, hanya dapat dikompensasi dalam bentuk lain...
belum lagi kerugian imaterial yang terjadi, perubahan mood, perubahan "rasa" dan segala hal lain yang berkaitan dengan emosi...

--terima kasih buat tanti, yang membuatku menunggu dan memicu hatiku merenung tentang janji. no heart feelings please--

memori pasca badai jiwa....

hatiku menangis ketika Ia menegurku dengan caraNya
marah pada diriku karena tak cukup berusaha
senyum satir menyadari segala kesalahan kecil yang tertimbun menggunung
lupa diri hingga menganggap aku adalah Aku dan menjadi sombong
merasa diri baik padahal buruk dan hina
bodoh karena tak bercermin sejarah
sisi lain hatiku mengikhlaskan
sisi gelapnya menyumpah serapah takdirNya, takdir Sang Raja Manusia...
menggugat keadilanNya yang membunuh asa egoku, menjungkar-balikkan logikaku

... dan (lagi) hidup terus berjalan, sejalan fungsi waktu yang membatasi makhluk dan Rabbnya
teguranNya adalah cambuk bagi kemalasan jiwaku yang lalai...

Syukurku atas segala tegur-sapaNya
dalam rizqi, cobaan dan azabNya
yang datang silih berganti
mengingatkan ku agar tidak makin lupa diri
tidak terbantai nafsu lawwamah ini


--kucoba kembangkan sayap Basahku
tuk terbang tinggi lagi di angkasa
melayang melukis langit merangkai awan-awan mendung... (dewa19)--

Amazed


26 Robi’ul awal 1428 H, hari kelahiranku. Dan seperti biasa, jum’at sore maen bola sama temen-temen kos, walaupun sore itu hujan. Sore itu aku berhasil membuat satu gol dari tiga peluang emas yang aku dapat. Lumayan, tidak terlalu buruk mengingat kondisi lapangan yang becek berat.
Selesai maen bola mandi dan shalat maghrib. Selesai shalat, meneruskan tadarus. Dan luar biasa, kebetulan tadarusku sampai di surat Al Mu’min (QS.40) ayat 66 sampai selesai (ayat 85)—aku selalu berusaha membaca 1 ’ain setiap selesai shalat maghrib-- yang setelah aku baca terjemahnya, benar-benar menceritakan kelahiran, hidup dan kematian...
Mungkin ini cuma kebetulan, tapi buatku kebetulan ini menunjukan kalau Dia masih menyayangiku, mengingatkanku atas segala dosa yang mendatangkan keburukan buatku...
Alhamdulillahi Rabb Al Alamin..., atas segala rizqi, anugerah iman dan islam dan segala yang lain yang tak mampu aku menyebut atau menghitungnya, syukurku kupersembahkan untuk-MU, Sang Penguasa Jagad Semesta, Raja segala mahluk, Yang Maha menghidupkan dan mematikan.
Dan ini adalah terjemahan ayat-ayatNya yang malam itu aku baca:
66. Katakanlah (ya Muhammad): "Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.
67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
68. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
69. Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?
70. (yaitu) orang-orang yang mendustakan Al kitab (Al Quran) dan wahyu yang dibawa oleh Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. kelak mereka akan mengetahui,
71. Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,
72. Ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,
73. Kemudian dikatakan kepada mereka: " manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,
74. (yang kamu sembah) selain Allah?" mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari Kami, bahkan Kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". seperti Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.
75. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).
76. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong ".
77. Maka bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar; Maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), Namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.
78. Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
79. Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.
80. Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu[1327] dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera.
81. Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya); Maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kamu ingkari?
82. Maka Apakah mereka tiada Mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi[1328], Maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.
83. Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka[1329] dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.
84. Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan Kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah Kami persekutukan dengan Allah".
85. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa kami. Itulah sunnah Allah yang telah Berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.
 
[1327] Yang dimaksud dengan manfaat yang lain dari binatang ternak itu ialah air susunya, kulitnya, bulunya dan sebagainya.
[1328] Maksudnya: bangunan, alat perlengkapan, benteng-benteng dan istana-istana.
[1329] Mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka Maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh Rasul-rasul mereka. malah mereka memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa Rasul-rasul itu.

God of silly things

Belakangan ini aku dapet beberapa masalah kecil yang cukup mengganggu tidurku gara-gara keisenganku....
aku iseng ngirim pesen buat beberapa temenku dalam bahasa yang aku pikir mereka ga tau. ini ajah udah satu kesalahan, keluar dari konsep komunikasi. memberikan informasi ke orang lain dalam media yang tidak dipahami oleh orang yang dituju. ngaco kan?
masalahnya makin runyam ketika kemudian temen-temenku yang jadi korban keisenganku itu menganggap aku bener-bener menguasai bahasa-bahasa yang aku pake itu.., trus balik tanya ke aku apa arti pesen itu... God, mana aku tau, aku jelas udah lupa pesen apa yang aku tulis waktu itu..(namanya juga iseng...) kecuali kalo mereka balikin pesen itu ke aku, mungkin aku bisa tanya google..

uh, padahal its just me dengan segala kebodohan dan keterbatasanku. satu-satunya bahasa asing yang aku sedikit bisa adalah bahasa inggris. bahasa yang laen? tanyakan pada google dari bahasa inggris, google bisa ngubah ke banyak bahasa yang laen; jerman, perancis, rusia, jepang, china, spanyol... walopun maknanya jadi agak berubah.,ga reversibel. misalnya aku bikin tulisan, satu paragraf, dalam bahasa inggris, trus diterjemahin google ke prancis, hasil terjemahannya aku terjemahin lagi ke inggris (pake google juga) hasilnya beda dengan yang aku tulis pertama kali..

di kampus juga gitu. temen-temen nganggep aku orang yang rajin ngerjain tugas, paper, bahan presentasi dll. padahal, satu-satunya jenis tugas yang kadang bener-bener aku kerjain sendiri cuma paper. bahan presentasi atau yang laen lebih sering aku cari dari google.tinggal terjemahin, edit dikit, jadi.
aku bukan orang yang menguasai segalanya. aku cuma bisa memanfatkan sumberdaya yang ada disekitarku dengan sedikit lebih optimal, untuk memudahkan pekerjaanku...Dan dengan sedikit pengetahuanku itu, kadang aku masih nekat untuk sok tau. bumerang buatku...
ngga penting banget deh..

melampaui hidup

kering hati
kering sukma
lelah raga
tapi hidup terus berjalan

menyirami hati
membasahi sukma
menidurkan raga
demi hidup yang terus berjalan

seribu harap terucap
seribu sesal menyesak
mengharap cinta...
dan hidup terus berjalan

sholatku,
hidupku,
matiku,
hanya untuk Dia Sang Maha Diraja Semesta...
Yang Maha menjalankan segala hidup

Meminta kepada Yang Maha Pemberi

Doa, lembaga religi manapun yang dianut, pada umumnya berisi pujian, ekspresi syukur, dan permintaan, yang dihaluskan bahasanya menjadi permohonan. Sementara kita tahu bahwa Sang Maha tentu juga Maha Pemberi, dan jika manusia dermawan yang tentu saja tidak akan pernah disebut Maha Pemberi akan memberi apa yang diminta selama dia mampu, maka Dia tentu akan memberi tanpa diminta (supaya konsisten dengan sebutan Maha). Tetapi yang terjadi adalah bahwa dalam setiap doa kita, kita memohon segala hal kepadaNya. Permohonan (permintaan) kita itu tentu saja otomatis menegasikan pernyataan bahwa Dia bersifat Maha Pemberi. Kita yang memberi nama, menyatakan, namun kita juga yang membantah dan tidak mempercayai pernyataan kita sendiri.
Bukankah kemudian, demi menjaga konsistensi pernyataan kita atas segala keMahaanNya, doa kita seharusnya hanya berisi ungkapan rasa syukur dengan segala aktualisasinya? Dan segala keinginan kita tidak perlu dimintakan kepadaNya karena Dia juga Maha Tahu sehingga tentu saja tahu segala keinginan setiap kita.
Mungkin perspektif kita terhadap keinginan yang tidak tercapai yang perlu diubah. Atas segala kondisi dimana apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, biasanya kita segera berkesimpulan bahwa Dia tidak mengabulkan harapan (doa) kita. Benarkah? Doa kita yang mana yang tidak dikabulkannya? Dan kemudian kita meragukan KeadilanNya…
Setiap harapan/keinginan kita tentu berkaitan dengan keinginan/harapan orang lain. Jika harapan itu sejalan/searah, menjadi sinergi, jika berbeda apalagi bertolak belakang, tentu menjadi saling meniadakan. Harapan yang sama belum tentu searah. Misalnya harapan menjadi kaya, hampir setiap orang tentu berharap demikian. Dan harapan ini justru berlawanan arah. Orang baru akan disebut kaya bila ada orang lain yang disebut miskin. Jadi dalam harapan menjadi kaya (bagi diri kita) tersirat juga harapan supaya orang lain miskin. Setiap orang berbuat itu, mengharap dirinya kaya atau dalam kata lain yang bermakna sebanding (dalam logika) adalah mengharap orang lain miskin. Bukankah kemudian harapan kita itu menjadi saling meniadakan? Jadi untuk apa kita berharap?
Keberhasilan (kekayaan, ataupun dalam hal yang lain) adalah fungsi dari tak berhingga macam faktor yang sebagian sangat besar tidak dapat kita kontrol. Segala faktor yang mempengaruhi (interdependen) berbeda bagi tiap orang. Rasionalitas manusia menyatakan bahwa dunia adalah tempat berlakunya hubungan kausalitas, dan demi rasio kita, maka kita harus yakin bahwa apa yang kita usahakan adalah apa yang akan kita dapat. Setiap orang ingin menjadi kaya, tetapi tentu saja berbeda usaha yang dilakukan untuk mencapainya, berbeda pula fungsi faktor-faktor penentunya.
Bukti dari ketakhinggaan faktor yang tidak dapat kita kendalikan itu sangat jelas bila kasus yang ditinjau adalah cinta. Dalam cinta, hukum kausalitas hampir sama sekali tidak berlaku. Kadang bisa muncul dengan sendirinya tanpa sebab yang jelas, kadang pudar tanpa kita sadari. Cinta disini bukan sekedar rasa saling membutuhkan, sehingga saling memberi, yang saat salah satu berhenti memberi yang lain juga menghentikan pemberiannya, tetapi lebih ke kombinasi berbagai rasa yang muaranya adalah rasa saling mengerti, mengikhlaskan atau bahkan lebih luas.
Harapan hanyalah sebentuk motifasi yang menggerakkan segala sumber daya yang ada pada diri kita, yang dapat kita control, untuk berusaha. Makin banyak sumber daya yang dapat kita kendalikan makin besar peluang kita untuk berhasil.


--Kemudian mereka menganggap aku sombong karena tidak pernah lagi memohon kepadaNya. Sesungguhnya aku hanya berusaha konsisten dengan logika yang telah Ia anugrahkan kepadaku. Percaya bahwa Ia Maha Segalanya, Maha Pemberi sehingga aku tidak perlu meminta…

Sungguh aku mencintainya, berharap memilikinya, namun sadar, bersamaku belum tentu ia sebahagia kini. Dan sebenarnya aku telah memilih untuk melewatkan kesempatan mendapatkan cintanya saat aku memutuskan untuk tidak memasuki kehidupannya karena takut menyakitinya, karena sangat mencintainya. (atau karena tidak berani mencintainya, tidak berani menyakitinya, hingga tak layak aku dicintai…)
Dia tahu, bahagiamu adalah harapanku, senyummu adalah oase padang hatiku.